Musim Hujan, Pemprov DKI Dinilai Tidak Efektif Lakukan Fogging

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Datangnya musim hujan selalu diiringi dengan mewabahnya penyakit demam berdarah (DBD).

Dikutip dari laman alodokter.com, penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini ditularkan oleh jenis nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak dalam genangan air yang tidak mengalir, seperti di selokan, waduk, bahkan di bak-bak kamar mandi dalam rumah.

Berkembangnya wabah Demam Berdarah ini semakin diperparah dengan padatnya penduduk seperti di ibukota dengan tingkat sanitasinya yang buruk.

Untuk mencegah wabah tersebut, Pemprov DKI biasanya rutin melakukan pengasapan (fogging) untuk membunuh nyamuk tersebut. Namun, sayangnya, menurut Ketua Nasional Relawan Kesehatan Indonesia Agung Nugroho, banyak terjadi ketidakefektifan dalam melakukan fogging yang dilakukan pemerintah.

BACA JUGA  Menag Ingin Sertifikasi Khatib, Fokdem Minta Pemerintah Serahkan Urusan Agama ke Ormas Islam

Menurut Agung masih banyak fogging yang dilakukan di atas jam biologis nyamuk DBD terbang meninggalkan sarangnya. Dampaknya, fogging yang dilakukan Pemprov DKI tidak efektif untuk karena hanya membunuh nyamuk biasan dan serangga jenis lainnya.

“Sehingga perlu kiranya pemprov DKI kembali memberikan pemahaman yang lengkap terhadap siklus hidup nyamuk DBD kepada petugas fogging, camat, lurah, ketua RT dan ketua RW agar terwujud niat membunuh nyamuk DBD dengan melakukan fogging tersebut,” ungkap Agung Nugroho kepada suarajakarta.co, Selasa (26/1).

Agung menjelaskan jam biologis nyamuk Aedes menggigit mangsanya pada waktu sekitar 2 jam setelah matahari terbit dan 3 jam sebelum matahari terbenam.

“Dan uniknya nyamuk DBD tidak beroperasi di sekitar tempat nyamuk tersebut bersarang. Dia akan terbang dulu sejauh 100-200 meter sebelum melalukan aktivitas menggigit,” ujar Agung Nugroho

BACA JUGA  PKL dan Parkir Liar di Serdang Baru Bakal Gigit Jari

Atas tidak efektifnya fogging ini, Agung meminta Pemprov DKI tidak buang-buang anggaran. Bahkan Agung khawatir fogging tersebut malah meracuni dan menganggu pernapasan warga yang terkena fogging tersebut.

“Yang paling efektif dalam memberantas nyamuk DBD adalah dengan melakukan 3 M (Menguras, Menutup, dan Membuang), serta membunuh jentik nyamuk agar tidak menjadi nyamuk baru,” tegasnya

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles