Kasus UPS Berlanjut, Ahok Dipastikan Akan Menjadi Tersangka

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Wakil Ketua DPRD DKI Abraham “Lulung” Lunggana memastikan bahwa dalam waktu dekat Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” akan segera ditetapkan tersangka oleh Bareskrim Polri dalam kasus Korupsi pembelian UPS.

Demikian disampaikan Lulung pasca pemeriksaan ulang di Bareskrim Polri, Rabu (25/11).
“Semakin terang benderang bahwa yang paling bertanggung jawab itu adalah Gubernur. Makanya saya bilang, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama sudah dapat diduga menjadi tersangka,” jelas Lulung sebagaimana dikutip dari laman Tribunnews, Rabu (25/11).

Kepada Bareskrim Polri, Lulung menjelaskan bahwa dirinya ditanyakan enam pertanyaan oleh penyidik. “Mereka tanya kalau kasus UPS tidak masuk KUA-PPAS, boleh enggak Pemprov DKI sebagai pelaksana anggaran melakukan lelang,” ujar Lulung.

BACA JUGA  Camat Kemayoran Gelar Rembug 3 Pilar Bersama Warga

Mendapat pertanyaan itu, Lulung menjelaskan bahwa eksekutif tidak boleh melakukan lelang. Ia mengatakan kepada penyidik, jika UPS bisa masuk dalam anggaran berarti ada “tangan jahil” di eksekutif.

“Mungkin oknum di Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) dan BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah). BPKAD kan yang memberi nomor rekening, sedangkan yang mengizinkan lelang dan mengadakan biaya lelang adalah Gubernur,” ujar Lulung.

Diketahui, dalam kasus pengadaan UPS pada APBD-P 2014, Bareskrim telah menetapkan empat tersangka, yaitu dua tersangka dari pihak eksekutif, yaitu Alex Usman dan Zaenal Soleman.

Alex diduga melakukan korupsi saat menjabat sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, sedangkan Zaenal saat menjadi PPK pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.

BACA JUGA  Diduga Ada Rumah Pengibar Pertama Merah Putih yang Digusur Pagi Tadi di Rawajati

Sementara itu, dua tersangka lainnya ialah dari pihak DPRD, yaitu Muhammad Firmansyah dari Fraksi Partai Demokrat dan Fahmi Zulfikar dari Fraksi Partai Hanura.
Keduanya diduga terlibat dalam kasus UPS saat sama-sama menjabat di Komisi E DPRD DKI periode 2009-2014.

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles