Dunia Swasta Kian Khawatirkan Pelemahan Rupiah

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Salah satu sektor padat karya yang merasakan betul dampak dari melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah industri otomotif. Vice Presiden Director PT Toyota Astra Motor (TAM) menyebutkan bahwa pelaku industri otomotif menghadapi situasi perekonomian yang kurang mendukung yang sudah mulai terasa sejak akhir tahun 2014.

Atas dasar itulah, TAM melakukan berbagai strategi agar produk tetap bisa terserap oleh pasar.

“TAM sendiri lebih memilih strategi peningkatan efisiensi dengan tetap meningkatkan pelayanan dan product value,”ujarnya sebagaimana dikutip dari harian Sindo, Senin 15 Juni 2015.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi B Sukamdani, bahkan mengatakan dunia usaha sangat khawatir atas perkembangan ekonomi nasional saat ini. Apalagi daya beli masyarakat yang kian tergerus karena tidak mampu menjangkau meroketnya harga-harga.

BACA JUGA  Obligasi Sektor Informal dan UMKM; Keharusan Yang Tidak Bisa Ditunda

“Saya mengkhawatirkan secara pribadi rupiah yang terus-menerus melemah terhadap dolar. Apalagi daya beli atau konsumsi masyarakat kita juga sedang turun. Ini sangat berdampak buruk di dalam negeri, “ujar Hariyadi.

Pihaknya ingin agar Pemerintahan Jokowi-JK fokus untuk selamatkan rupiah karena ancaman PHK massal sudah terlihat di depan mata, “Pergerakan rupiah yang harus diwaspadai, jangan semakin melemah”, jelasnya.

Sebagaimana diketahui, sektor swasta sedang mengalami gejolak luar biasa semester pertama ini. Omzet ritel Januari-Mei 2015 turun 10-15%, industri sepeda motor Januari-April 2015 turun 21,46% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2014, dan pertumbuhan kredit perbankan bahkan turun 10,3% pada April 2015 dibandingkan periode yang sama di tahun 2014 (YOY).

SuaraJakarta.co
BACA JUGA  Jumhur: Jangan Anggap Enteng Gerakan Kaum Buruh!
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles