Dana Taktis Minta Digelontorkan, Penggunaannya Harus Jelas

SuaraJakarta.co,JAKARTA – Para pamong di wilayah DKI Jakarta berharap stimulan dana taktis di gelontorkan kembali untuk kegiatan yang sifatnya urgency misalnya seperti, hajatan atau kondangan ke warga yang dulu pernah di gaungkan Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

Hal ini menyebabkan kegalauan sejumlah Camat dan Lurah di DKI Jakarta, walau kegalauan tersebut masih malu untuk diungkapkan.

“Sekarang ini memang serba sulit, tidak ada lagi yang bisa diambil. Contohnya pelayanan dokumen seluruhnya sudah di gratiskan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu,” kata seoramg Camat di wilayah Jakpus.

Ia pun mengakui, zaman era sekarang dengan dulu sangatlah berbeda. Artinya boleh dikatakan pesta nya sudah usai.

BACA JUGA  Dirgahayu KORPRI Ke 45, PNS Tingkatkan Netralitas dan Profesionalisme

Meski begitu, peningkatan penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di DKI Jakarta cukup besar dari Tunjangan Kepegawaian Daerah (TKD) yang diterina pegawai dibandingkan sebelumnya.

“Kegiatan blusukan maupun seremonial ke wilayah, memang membutuhkan dana operasional misalnya seperti ngajak ngopi bareng bersama warga atau lainnya, merupakan sebagai bentuk pendekatan untuk mendapatkan masukan atau saran melalui informasi di wilayah,” ujar seorang Lurah di DKI Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah, Victor Napitupulu mengatakan, apa yang diungkapkan pejabat di wilayah setingkat Camat dan Lurah itu memang ada benar nya juga.

“Kegiatan di wilayah sangat begitu padat, ditambah dengan blusukan Gubernur dan Wakil Gubernur beserta rombongan ke wilayah selama Ramadhan berlangsung. Ini kan yang repot dan sibuk, Camat dan Lurah nya,” ungkap Victor, Rabu (31/05/2017) malam.

BACA JUGA  Jokowi Unggul Sementara, PKS Isyaratkan Dukung Perubahan di Jakarta

Lanjut Victor menambahkan, memang dana taktis seperti itu harusnya diusulkan saja untuk kenyamanan pejabat di wilayah.

“Tapi penggunaan anggaran dana taktis itu harus jelas, transparan dan jujur,” ucap Victor.

Menyinggung soal TKD, Viktor mengatakan, PNS seharusnya bersyukur telah mendapat penghasilan yang cukup besar dari TKD tersebut.

“Harusnya PNS di DKI Jakarta mensyukuri nikmat dari TKD. Kerja yang benar, jangan malas-malasan dan jangan menghindar kalau didatangi warga,” tandasnya. (Van)

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles