Cina Bentuk Kekuatan Militer di Pulau Reklamasi Laut Cina Selatan, Amerika Geram

Suarajakarta.co, JAKARTA – Amerika Serikat geram dengan langkah Cina yang membentuk kekuatan militer di sejumlah pulau buatan di Laut Cina Selatan.

Tidak hanya peralatan tapi juga lengkap seluruh fasilitas militer.

Dikutip dari laman BBC Indonesia, Sabtu (3/6), kemarahan Amerika serikat tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Pertahanan AS, James Mattis dalam rangka forum keamanan di Singapura.

Mattis mengatakan langkah semacam itu mengancam stabilitas kawasan.

“Kami menentang negara-negara yang memiliterisasi pulau-pulau buatan dan menguatkan klaim maritim secara berlebihan. Kami tidak bisa dan tidak akan menerima perubahan koersif dan sepihak terhadap status quo,” ujar Mattis.

Ucapan tersebut mengemuka setelah bulan lalu sebuah kapal perang AS dilaporkan berlayar di dekat pulau buatan yang dibangun oleh Cina di Laut Cina Selatan. Kemudian pesawat tempur AS dicegat dua pesawat tempur Cina di wilayah udara internasional di atas Laut Cina Selatan.

BACA JUGA  Wagub Sandiaga Minta Relawan Tiket Asian Games Terapkan Nilai MESRA, Apa Itu?

Presiden AS Donald Trump dan pejabat senior AS lainnya telah berulang kali mengatakan bahwa Amerika akan melindungi kepentingannya di Laut Cina Selatan, yang merupakan rute perkapalan penting.

Menteri Luar Negeri Rex Tillerson juga pernah mengingatkan, “Amerika akan mengirim sinyal yang jelas kepada Cina bahwa pembangunan pulau dihentikan dan akses ke pulau-pulau itu tidak akan diperbolehkan.”

Menanggapi hal ini, Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan Beijing akan tergas memertahankan haknya di kawasan strategis sebagai jalur utama perdagangan.
Jalur tersebut juga memiliki kandungan kekayaan sumber daya hayati dan mineral yang terkandung di dalamnya.

Sejumlah negara, termasuk Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei, telah bersengketa mengenai hak kepemilikan sejumlah pulau dan karang di Laut Cina Selatan. Namun, beberapa tahun terakhir, sengketa bertambah panas sehubungan dengan tindakan Cina yang mendirikan pulau buatan di wilayah tersebut. (RDB)

SuaraJakarta.co
BACA JUGA  Fahri Hamzah, Catatan Apresiasi dan Kritik
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles