ACT: 403 Ekor Sapi Kurban Kerjasama DKI Berasal dari Warga, Bukan APBD

SuaraJakarta.co, JAKARTA – General Manager Bidang Media Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Lukman Azis Kurniawan, meluruskan informasi yang berkembang di netizen terkait dengan sumber pendanaan pembelian hewan kurban (sapi) dalam Program Dapur Qurban kerjasama ACT dengan Pemprov DKI.

Menurut Lukman, pembelian 403 ekor sapi yang berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat itu, semuanya berasal dari iuran warga Jakarta. Menurut Lukman, program ini sudah dijalankan sejak tahun lalu.

“Jadi, kita punya program rutin bagi yang mau berkurban. Pengumpulan iuran dari warga untuk pembelian sapi ini sudah sejak tahun lalu, saat Idul Adha tahun lalu usai,” jelas Lukman kepada suarajakarta.co, Minggu (19/9) di sela-sela momen penyerahan sapi dari Pemprov DKI kepada pihak ACT di Terminal 7 Tanjung Priok, Jakarta Utara.

BACA JUGA  Character Building for Better Indonesia

Menurut Lukman, Pemprov DKI hanya memfasilitasi kemudahan dalam melakukan program Dapur Qurban tersebut. 

“Misalnya, dengan menggratiskan penggunaan Rumah Potong Hewan yang ada di Cakung, memudahkan kedatangan kapal pengangkut sapi yang berlabuh di Terminal Tanjung Priok, juga tes klinis sapi-sapi yang akan dipotong. Semua fasilitas ini diberikan oleh Pemprov DKI, jadi bukan anggarannya yang diambil dari APBD DKI,” tegas Lukman.

Diketahui, di media sosial Instagram, banyak netizen yang mempertanyakan dan nyinyir terkait program Dapur Qurban ini. Mereka menduga bahwa anggaran untuk pembelian sapi berasal dari APBD DKI.

“Boleh berqurban, tapi jangan boros.. Jangan membuang APBD Jakarta untuk hal yang tidak produktif.. dasar maling,” tulis akun @sarah.azhelianasution dalam postingan akun Anies Baswedan mengenai Dapur Qurban ini.

BACA JUGA  Kecamatan Menteng Kekurangan Personil Satpol PP

“Saya kira duit Anies atau donatur. Ternyata duit APBD. Yah itu duit rakyat,” jelas akun @hukumkitacom.

Adapun 403 sapi yang diserahkan ke ACT tersebut, 303 di antaranya akan disebar di 121 RW yang tergolong sangat miskin dan miskin, selebihnya akan digunakan untuk para pengungsi gempa Lombok.

Related Articles

Latest Articles