300 Petugas Bersihkan Saluran PHB Kali Baru

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Sebanyak 300 petugas gabungan diterjunkan untuk membersihkan dua titik lokasi kawasan Jalan Kali Baru Barat dan Jalan Kali Baru Timur yang mengapit saluran Penghubung (PHB) Kali Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (17/03/2017).

Ratusan petugas yang dipimpin Camat Kemayoran, Herry Purnama sejak dari pagi terlihat kompak dan bergotong royong membersihkan seluruh dua titik kawasan yang kumuh dan semrawut itu. Herry menyatakan, upaya penataan kawasan kumuh dan semrawut di wilayahnya sudah menjadi bagian tugas rutin.

“Upaya pembenahan dan penataan kawasan kumuh merupakan bagian tugas rutin,” ucap Herry.

Herry mengaku, pembenahan di kawasan kumuh tidak mudah dilakukan separti halnya membalikkan telapak tangan. Membutuhkan waktu yang lama.

BACA JUGA  Humanika Mendesak Kolese Kanisius Agar Cabut Penghargaan Yang Diberikan Kepada Ananda Sukarlan

“Penataan wilayah membutuhkan waktu dan kelanjutan penataannya juga harus didukung sektoral terkait,” ungkap Herry.

Intinya, sambung Herry, penataan wilayah merupakan impian dan obsesi dirinya sejak menjabat Camat Kemayoran. 

Pantauan dilokasi, ratusan petugas yang terdiri dari Satpol PP, Damkar, Bina Marga, Lingkungan Hidup, Sumber Daya Air, dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) menyisir dua titik kawasan tersebut. Selain membersihkan tumpukan sampah, memangkas pohon dan membongkar inrit yang menutup saluran, petugas juga nyebur di saluran Penghubung (PHB) Kalibaru sepanjang 800 meter persegi. 

Satu alat berat milik Sudin Sumber Daya Air Jakarta Pusat juga turut diterjunkan dilokasi untuk menguras lumpur maupun sampah yang terdapat di saluran PHB.

BACA JUGA  Gawat! Diduga Kuat Parpol dan Tiket Capres Sudah "Dibeli" Taipan 9 Naga dengan Nilai Triliunan?

Warga setempat yang menyaksikan kegiatan beraih-bersih tersebut sangat mendukung dan mengapresiasi langkah upaya pembenahan kawasan kumuh.

“Seharusnya pembenahan maupun penataan, semestinya dilakukan dengan cepat untuk mengantisipasi menjamurnya lapak-lapak PKL maupun pemulung dan pangkalan mobet maupun parkir liar,” ungkap Tommy warga Kebon Kosong.

Meski begitu, ia tetap mengapresiasi dan mengacungkan jempol kepada aparat kelurahan maupun kecamatan setempat yang telah menata kawasan tersebut. (Van) 

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles