Industri Indonesia Unjuk Gigi di Ekaterinburg Rusia

SuaraJakarta.co, MOSCOW – Selama 4 hari, Kota Ekaterinburg di wilayah Sverdlovsk, Rusia menyambut kehadiran delegasi dari berbagai negara lewat “Innoprom 2015”. Pameran internasional ini memamerkan inovasi di bidang teknologi perindustrian dan juga diikuti oleh Indonesia.

Innoprom merupakan ajang pameran dagang internasional tahunan yang menampilkan produk-produk industri dan teknologi terkini. Pameran yang menempati area seluas 70 ribu m2 ini telah diadakan sejak tahun 2010.
Produk industri yang dipamerkan diklasifikasi dalam 5 spesialisasi yaitu: mekanik, otomotif, energi efisien, optik/laser dan teknologi. Pameran ini juga menampilkan program-program pembangunan industri dan manufaktur Rusia.

Innoprom dijadikan sebagai ajang kerjasama internasional, dengan melibatkan para pelaku kepentingan di bidang industri, termasuk forum diskusi para ahli. Agenda pameran disusun berdasarkan prioritas kepentingan dan masukan dari para ahli industri Rusia maupun internasional.

Untuk tahun ini, Innoprom diselenggarakan bekerjasama dengan Tiongkok sebagai mitra utama. Secara keseluruhan terdapat 70 negara yang hadir berpartisipasi, di antaranya Swedia, Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Swiss, Austria, India, Azerbaijan, Ceko, Belarus, Kazakstan, Armenia dan beberapa negara Afrika. Selain itu pameran ini juga melibatkan kerjasama dan partisipasi dari 46 daerah dari seluruh Rusia.

Pembukaan Innoprom yang berlangsung pada tanggal 8 Juli 2015 dihadiri oleh PM Rusia, Dmitry Medvedev dan Menteri Perindustrian & Perdagangan Rusia, Denis Manturov.
“Innoprom termasuk dalam 5 besar pameran industri di dunia”, tegas PM Medvedev pada saat membuka secara resmi Innoprom, Rabu (8/7/2015).

BACA JUGA  WhatsApp Kini Tersedia untuk Komputer Desktop dan Laptop

Dalam sambutan pembukaannya, PM Medvedev juga menggambarkan bahwa Innoprom merupakan “new contract, new money dan new job”.

Indonesia memanfaatkan sebaik-baiknya dengan membuka booth di pameran bergengsi Internasional ‘Innoprom’ tahun ini. Ini merupakan keikutsertaan perdana Indonesia dan diprakarsai oleh Kementerian Perindustrian RI serta didukung sepenuhnya oleh KBRI Moskow.

Indonesia dalam Innoprom menampilkan produk-produk industri andalan dalam booth seluas 30 m2. Di samping itu pada tanggal 10 Juli Indonesia juga menyelenggarakan Indonesian Green Industry Forum, dengan menghadirkan 4 perusahaan Indonesia yang berorientasikan kepada Industri Hijau (Green Industry), yaitu PT. Semen Tonasa (Persero) – industri semen, PT. Petrokimia Gresik – industri pupuk, PT. PINDAD – industri peralatan militer, dan PT CTECH Labs Edward Technology yang bergerak di bidang alat-alat kesehatan dan scan untuk minyak dan gas.

Keempat perusahaan tersebut menyampaikan paparan mengenai praktek green manufacturing yang telah dilakukan dalam proses industrinya. Forum ini diselenggarakan oleh Badan Pusat Pengembangan Industri (BPPI) melalui Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup, dengan mengundang beberapa perusahaan Rusia yang telah melakukan green manufacturing. Seusai acara, forum tersebut kemudian dilanjutkan dengan sesi business matching untuk mempertemukan para mitra bisnis dari Indonesa dan Rusia.

BACA JUGA  Bajigur Gratis di Kampanye Go Pangan Lokal

Ketua Delegasi Indonesia dalam Innoprom kali ini adalah Staf Ahli Bidang Penguatan Industri, Kementerian Perindustrian RI, Ngakan Timur Antara.

Disampaikan oleh Ketua Delegasi RI bahwa manfaat yang diperoleh Indonesia melalui partisipasi dalam pameran ini menurutnya adalah untuk menawarkan produk-produk Industri Indonesia kepada para peserta pameran, khususnya untuk membidik pasar Rusia.

Selain itu, manfaat lainnya antara lain Indonesia dapat mengikuti perkembangan kemajuan teknologi terbaru dari negara-negara peserta, khususnya Rusia yang merupakan salah satu negara adidaya dunia sekaligus sebagai tuan rumah; mengetahui konsep strategi pengembangan industri yang diterapkan oleh negara-negara peserta, khususnya Rusia sehingga dapat berkembang seperti saat ini; informasi bagaimana smart regulation dibangun untuk mendorong pertumbuhan industri; dan mengetahui bagaimana negara-negara peserta meningkatkan efisiensi melalui konservasi sumber daya industri yang dikenal sebagai Green Industry.

Tentunya Dubes RI untuk Rusia, Djauhari Oratmangun, menyambut hangat partisipasi Indonesia kali ini dan bangga dengan kehadiran Industri Indonesia yang mampu bersaing dengan negara-negara peserta lainnya.

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles