SuaraJakarta.co, BANDUNG – Yoghurt, Tempe, Keju, dan Kecap. Yaa, kesemuanya merupaka contoh dari makanan hasil fermentasi, yang secara umum sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan terdapat dimana-mana. Dalam pembuatannya, makanan fermentasi memanfaatkan suatu proses biologi yaitu fermentasi.
Fermenasi secara singkat adalah proses pengubahan gula menjadi berbagai produk lain yang sifatnya anaerobik,dengan kata lain, hanya membutuhkan sedikit oksigen atau bahkan tidak membutuhkan oksigen, yang terjadi didalam tubuh-umumnya dalam sel-suatu organisme.
Selain makanan-makanan yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi contoh-contoh olahan hasil fermentasi. Salah satu contohnya adalah “TEMPOYAK”. Nama yang jarang terdengar, namun ternyata memilki berbagai manfaat layaknya makanan fermentasi lainnya.
Tempoyak, makanan khas sumatrea namun juga sering dikonsumsi di kalimantan. Tempoyak ini merupakan makanan fermentasi yang berbahan dasar daging buah durian yang difermentasikan. Melimpahnya buah durian dibumi sumatara sehingga sering terbuang secara Cuma-Cuma, menjadi latar belakang dibuatnya Olahan pangan ini.
Keunggulan Tempoyak
Tempoyak sering digunakan sebagai bahan makanan. Tempoyak dapat dikonsumsi secara langsung atau diolah kembali menjadi suatu samal. Karena adanya penambahan garam dalam proses pembuatannya, tempoyak ini memiliki usia ketahanan yang cukup lama. Tempoyak membantu memaksimalkan pengguanaan buah urian. Proses fermentasi pada tempoyak tentunya dibantu oleh berbagai mikroorganisme fermentor, organisme ini juga membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan Selian itu, karena tempoyak ini adalah makanan khas, maka sering dijadikan buah tangan oleh masyarakat sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat lokal pembuat Tempoyak.
Pembuatan Tempoyak
- Siapkan daging durian bisa durian lokal atau bisa juga menggunakan durian monthong namun kurang bagus karena terlalu banyak gas dan air.
- Pilih durian yang sudah masak benar, biasanya yang sudah nampak berair. Pisahkan daging dari biji. Beri garam sedikit. Bisa ditambah cabe rawit yang bisa mempercepat proses fermentasi. Namun proses fermentasi tidak bisa terlalu lama karena akan mempengaruhi rasa akhir.
- Simpan dalam tempat yang tertutup rapat. Usahakan disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam kulkas (bukan freezernya) namun fermentasi akan berjalan lebih lambat.
- Tempoyak yang berumur 3-5 hari cocok untuk dibuat sambal karena sudah masam namun masih ada rasa manis di sana.
Penulis: Moch Reyyan PL, Mahasiswa Jurusan Biologi, Universitas Padjadjaran, Presiden Kabinet Perjuangan PPSDMS Regional 2 Bandung
Baca juga:
Mengenal Lebih Jauh Tempoyak, Makanan Khas Sumatera (Bagian 2)
Mengenal Lebih Jauh Tempoyak, Makanan Khas Sumatera (Bagian 3)