Pengajian Jejak Imani September: Antara Umar dan Khalid

“Barangsiapa bersungguh-sungguh meminta mati syahid dari hatinya dengan sebenarnya maka Allah akan menempatkannya pada kedudukan orang-orang yang mati syahid sekalipun dirinya mati di atas ranjangnya” (HR. Muslim)

Itulah sepotong kalimat yang tertulis pada ringkasan buku ‘Antara Umar bin Khattab dan Khalid bin Walid’ yang diulas dalam pengajian Jejak Imani, ahad (12/9). Buku karangan Ustadz Hepi Andi Bastoni ini dibedah langsung oleh penulisnya dalam pengajian yang digelar di Masjid Al Mukhlisin komplek Deplu Cilandak Fatmawati Jakarta Selatan.

Dalam pengajian yang rutin dilaksanakan setiap bulan ini, salah satu ustadz pembimbing umroh PT. Jejak Imani ini membahas berbagai persamaan dan perbedaan yang unik antara sahabat Umar bin Khattab dan Khalid bin Walid. Pada ulasannya, beliau menuturkan bahwa Umar dan Khalid sama-sama memiliki tubuh kuat dan pribadi yang tegas. Akan tetapi, Umar lebih berpribadi hati-hati sementara Khalid berpribadi pendobrak. Umar lebih memilih sederhana yang terpuji sementara Khalid memilih kesenangan yang terlarang.

BACA JUGA  Keseimbangan Rasional Dalam Menghadapi Krisis

Sungguh unik kesamaan dan perbedaan antara keduanya. Namun yang paling penting, karir keduanya gemilang. Umar sebagai pemimpin pemerintahan, dan Khalid sebagai panglima perang. Dan Allah memberikan pelajaran bagi kita dari akhir kehidupan kedua tokoh Islam tersebut. Keduanya syahid, Umar meninggal di pembaringan karena ditusuk seorang pembunuh, sementara Khalid gugur juga di pembaringan karena sakit. Seperti hadits di atas, keduanya syahid meski meninggal di pembaringan.

Nah, para pembaca, semoga kita bisa meneladani kisah kedua sahabat tersebut, mati syahid dalam keadaan apapun. Aamiin.

logo jejak imani

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles