Terhambatnya Pemberian Tunjangan Hari Tua

SuaraJakarta.co – Tidak lama lagi kita akan merayakan hari olahraga nasional. Semua warga negara Indonesia termasuk pemerintah ikut bahagia. Mereka menyambut hari olahraga Nasional dengan mengadakan acara khusus memperingati hari olahraga Nasional yang diadakan langsung oleh Kementrian Pemuda Olahraga.

Namun diantara kemeriahan menyambut hari olahraga Nasional ada satu masalah yang belum diselesaikan oleh pemerintah untuk para atlit-atlit yang berjasa di Indonesia. Masalah itu adalah pemberian Tunjangan Hari tua. Sampai saat ini para atlit menantikan kabar baik itu dimana semua mantan atlit diberikan tunjangan hari tua. Bagaimanapun para atlit telah mengharumkan nama Indonesia dimata dunia sudah seharusnya mereka mendapatkan fasilitas dari pemerintah termasuk Tunjangan Hari tua.

BACA JUGA  Restorasi Dunia Kampus

Semua orang bertanya-tanya kapan pemerintah memberikan hal tersebut dan apa yang menyebabkan pemerintah enggan memberikan tunjangan hari tua itu. Apakah pemerintah tidak mampu memberikan tunjangan tersebut atau adanya masalah didalam kubu pemerintah yang menyebabkan pemerintah belum memberikan keputusan tentang pemberian tunjangan hari tua untuk para atlit.

Terlepas dari alasan pemerintah belum memberikan tunjangan hari tua. Para atlit yang dulu mengharumkan nama Indonesia, sekarang hidup melarat. Bahkan menutut yang diberitakan di televisi ada mantan atlit yang terpaksa meminta-minta di jalanan untuk menghidupkan dirinya dan keluarganya. Hal ini tentu menyedihkan bukan? Disamping atas jasa-jasa mereka yang mengharumkan nama Indonesia.

Walaupun atlit-atlit belum mendapatkan haknya untuk mendapatkan tunjangan hari tua, para atlit muda yang sedang berjaya saat ini seharusnya membuat persiapan untuk menuju hari tuanya. Persiapan itu bisa dilakukan dengan kembali sekolah atau mengikuti suatu pelatihan tertentu untuk menambah kemampuan sehingga jika para atlit tidak diberikan tunjangan hari tua oleh pemerintah mereka tetap bisa hidup layak seperti saat mereka menjadi atlit.

BACA JUGA  Pemuda Bukan Sekadar Agent of Change tapi Director of Change

Penulis: Wurry Aprianty, Mahasiswa Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles