Penguatan Sektor Pangan Negeri Agraris

Indonesia adalah negara dengan potensi pertanian yang luar biasa. iklim tropis yang menyelimuti negeri ini membuat banyak negeri ini menjadi tempat yang ‘nyaman’ untuk kehidupan sebagian besar tumbuhan dan tanaman. Salah satunya adalah produk-produk yang menjadi pokok pangan bagi orang-orang yang hidup di negara-negara Asia dan sekitarnya. Produk-produk ini meliputi produk pertanian seperti padi, jagung, gandum, dan beberapa produk pertanian pokok lainnya. Juga produk-produk perkebunan, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Indonesia adalah gudang produksi produk-produk pertanian dan perkebunan tersebut.

Tetapi, yang terjadi saat ini adalah kebanyakan produk yang dikonsumsi oleh orang-orang dalam negeri merupakan produk impor. Fenomena ini membuat miris, jika kita ingat bahwa potensi Indonesia seharusnya bisa mencegah impor itu. beberapa penyebab terjadinya fenomena itu antara lain adalah kurang perhatiannya pemerintah terhadap sektor pertanian dan perkebunan di Indonesia. Perhatian tersebut bisa berupa pembuatan peraturan yang pro petani, pemberian kredit lunak agar produksi petani bisa meningkat, dan pemberian kemudahan akses petani lokal dan pembatasn akses untuk produk asing dalam hal masuknya produk-produk ke pasar-pasar nasional maupun internasional. Selain itu, foktor pembangunan yang semakin intensif dan memakan banyak lahan pertanian juga membuat Indonesia terpuruk di sektor yang harusnya bisa membuatnya berjaya ini.

BACA JUGA  Potensi Konjac Flour Di Indonesia

Jika permasalahan-permasalahan ini tidak diselesaikan segera, maka pertanian Indonesia akan semakin terpuruk dan menjadi ‘mangsa’ bagi bangsa lain setelah program Masyarakat Ekonomi ASEAN resmi diberlakukan kemarin. Kemudahan akses dan rendahnya biaya masuk ke negara-negara lain termasuk Indonesia akan menjadi celah bagi negara-negara lain menguasai industri pertanian di Indonesia. Harus ada langkah yang cepat dan efektif dari pemerintah agar kemungkinan-kemungkinan yang akan sangat merugikan bangsa Indonesia ini tidak terjadi.

Pemerintah sebaiknya memperketat prosedur dan izin mendirikan bangunan bagi perusahaan atau pihak-pihak lain yang mengganggu keberlangsungan pertanian Indonesia. Harus ada pembatasan-pembatasan pembangunan agar jumlah lahan tidak semakin berkurang dan tergusur oleh bangunan-bangunan komersial. Selain itu, subsidi yang diberikan pemerintah kepada para petani lokal harus ditingkatkan, agar tidak hanya kuantitas produk pertanian lokal yang bertambah, tetapi juga kualitas dan harga dari komoditas ini bisa bersaing dengan produk impor.

BACA JUGA  Sekolah Bertaraf Internasional atau Sekolah Bertarif Internasional?

Dan yang terpenting dari semua itu adalah kesadaran dari diri kita pribadi untuk lebih memilih produk dari petani-petani lokal kita agar ancaman masuknya produk-produk asing bisa hilang dengan sendirinya karena tidak mendapatkan pasar di negeri ini.

Penulis: Akhmad Saifuddin, Mahasiswa Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles