Mimpi Jakarta Punya Transportasi Publik Kelas Dunia (Bagian-II)

SuaraJakarta.co, Jakarta – Toton Suhartanto, IAI (39th) pria berprofesi sebagai Arsitek ini, memiliki hobi travelling (backpacker). Beberapa negara telah dijelajahinya seperti negara-negara di Eropa yaitu : Italia, Swiss, Spanyol, Cheko, Jerman, Inggris, Belanda dan adapun di luar Eropa seperti Australia, China, Saudi Arabia dan beberapa negara di Asia Tenggara.

SuaraJakarta.com berkesempatan mewawancarai Toton yang tidak segan menyampaikan berbagai pengalamannya saat mencoba berbagai moda transportasi umum seperti kereta, trem, bus, dan lainnya saat melakukan perjalanan ke mancanegara. Berikut adalah petikan wawancaranya :

Apa saja sih kelebihan dan kekurangan moda transportasi di luar negeri?

Kelebihannya adalah di negara maju sistemnya sudah sangat baik, oleh karena itu waktu perjalanan dapat ditempuh sesuai jadwal, pelayanannya sudah banyak menggunakan sistem elektronik, begitu pula kesadaran masyarakat penggunanya. Banyak pula moda transportasi yang sudah terpadu. Misalnya di Swiss, dengan tiket Swiss Pass, masyarakat bisa menggunakannya baik untuk kereta, bus, ferry hingga cable car untuk ke Gunung. Kekurangannya : sejauh ini saya belum merasakan kekurangannya.

BACA JUGA  Tantangan Perencanaan Pembangunan Kabinet Baru

Transportasi umum apa yang menjadi kebanggaan masyarakat, di negara-negara tersebut?

Masyarakatnya tidak serta merta merasa bangga. Tetapi sejauh yang saya lihat, karena baiknya mutu transportasi umum di sana, para penggunanya tetap nyaman dan tertib meski dalam keadaan penuh sekalipun. Faktor lain waktu tempuh yang relatif singkat dan ketersediaan armada angkutan yang memadai.

Menurut anda transportasi umum apa yang cocok di Indonesia khususnya Jakarta?

Transportasi umum yang cocok bagi Jakarta adalah transportasi yang memiliki sistem sederhana (bagi penggunanya), berupa mass public transport dan yang terpenting dengan jalur khusus tanpa hambatan. Seperti Transjakarta sudah baik, namun karena jalurnya seringkali harus berbagi dan terganggu dengan jalur kendaraan lain oleh karenanya waktu tempuh tidak menjadi ideal.

Apa saran dan kritik untuk kondisi transportasi umum di Jakarta?

Harapan, saran, dan kritik, dari saya segera dilakukan pembenahan sistem dan infrastruktur transportasi umum dalam dan antar kota, serta penyediaan mass public transport yang memadai bagi masyarakat. Penting pula meng-edukasi para penyedia pelayanan jasa transportasi untuk lebih tertib dalam pengoperasian armadanya di jalan.

BACA JUGA  Satukan Ide Pembangunan Indonesia, DEMA UIN adakan Konsorsium Islam dan Kebangsaan

Jadi, ada banyak alternatif transportasi umum seperti Kereta Api, Subway, Monorail, Tram dan Bus tinggal disesuaikan dengan kota Jakarta. Meski sudah seringkali di ulas mengenai mass public transport oleh berbagai media, tetap pemerintah, pemprov DKI dan Gubernur untuk segera membenahi sistem dan infrastruktur transportasi umum, mengoptimalkan solusi untuk mengurangi tingkat kemacetan, mengurangi volume kendaraan pribadi, meninggikan pajak kendaraan pribadi seperti yang dilakukan beberapa Negara salah satu contohnya Singapura, bukan menambahkan ruas jalan tetapi mengoptimalkan mass public transport serta meng-edukasi para penyedia pelayanan jasa transportasi.

Seperti kata pepatah :
“Salah satu hal yang membedakan negara maju dengan berkembang adalah sistem transportasinya. Kalau pemakai kendaraan pribadi masih mendominasi ketimbang pengguna kendaraan umum, itu berarti masih negara berkembang”  [Irma]

Chun-Lee Khansa
Author: Chun-Lee Khansa

Related Articles

Latest Articles